E-book Daftar Istilah Dalam Bahasa Hukum Indonesia
Data terhimpun dalam tabel Excel, media media Compact Disc
Sampul : Hitam Putih
Disusun dan dihimpun oleh Advokat RGS & Mitra
Rp. 50.000,- | pemesanan dapat diajukan melalui
e : rgsimanjuntak@gmail.com
W.A : 0815-1177-1888
Pengiriman data melalui email
Dihimpun dan disusun oleh
Advokat RGSMitra
Robaga Gautama Simanjuntak, SH., MH.
Kata "Sejarah"
Kata
"sejarah" atau history, berasal dari kata benda Yunani "istoria", yang
berarti ilmu. Aristoteles menggunakan kata tersebut sebagai suatu
pertelaan sistematis mengenai seperangkat gejala alam. Biasanya, istilah
"istoria" menunjuk kepada pertelaan mengenai gejala-gejala tentang hal
ikhwal manusia dalam urutan kronologis. Sedangkan menurut definisi umum,
sejarah [history] berarti 'masa lampau umat manusia'.
E-book Daftar Istilah Dalam Bahasa Hukum Indonesia
Determinisme
Determinisme
berarti sikap yang menjadikan sebab akibat sebagai satu-satunya jalan
untuk memahami realitas [alam], maupun tindakan dari manusia. Menurut
determinisme, dalam semua realitas tersebut terdapat
ketergantungan-ketergantungan dari fenomena-fenomena yang terkemudian,
terhadap fenomena-fenomena yang terdahulu. Menurut pandangan
determinisme, segala sesuatu dalam alam ini, termaksud manusia, diatur oleh
hukum sebab musabab [kausal]. Apa yang terjadi suatu waktu merupakan
hasil apa yang terjadi sebelumnya, sehingga sekarang selalu ditetapkan
oleh kemarin.
Putusan Sela
Dalam
proses jawab-menjawab secara tertulis yang dilakukan oleh para pihak
[penggugat dan tergugat] di Pengadilan Negeri, hakim berwenang membuat
putusan sela, yang dilakukan dengan memperhatikan dalil, serta landasan
yuridis yang disampaikan para pihak. Apabila hakim mengabulkan
permohonan putusan sela, maka persidangan bisa dihentikan [perkara tidak
diterima dan dilanjutkan pemeriksaannya], namun apabila hakim menolak
permohonan berarti proses pemeriksaan perkara dilanjutkan.
Permohonan
putusan sela itu sendiri dalam praktek hukum acara perdata, biasanya
diajukan oleh Tergugat, agar Majelis Hakim mengeluarkan putusan sela
untuk menyatakan agar gugatan penggugat tidak diterima atau tidak
dilanjutkan proses pemeriksaannya.
E-book Daftar Istilah Dalam Bahasa Hukum Indonesia
Acta Non Verba
Istilah yang biasa digunakan dalam menuntut kedisiplinan yang lebih senang dengan tindakan nyata dan bukan bukan perkataan berlaka.
Lihat : CD Hukum Pasar Modal
Diskriminasi
diskriminasi : pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya).
In plain English, to "discriminate" means to distinguish, single out, or make a distinction. In everyday life, when faced with more than one option, we discriminate in arriving at almost every decision we make. But in the context of civil rights law, unlawful discrimination refers to unfair or unequal treatment of an individual (or group) based on certain characteristics, including : Age, Disability, Ethnicity, Gender, Marital status, National origin, Race, Religion, and Sexual orientation.
In plain English, to "discriminate" means to distinguish, single out, or make a distinction. In everyday life, when faced with more than one option, we discriminate in arriving at almost every decision we make. But in the context of civil rights law, unlawful discrimination refers to unfair or unequal treatment of an individual (or group) based on certain characteristics, including : Age, Disability, Ethnicity, Gender, Marital status, National origin, Race, Religion, and Sexual orientation.
Access Denied [pengertian sederhana]
Access denied, memiliki pengertian sebuah akses yang ditolak. Pesan ini biasanya muncul ketika seseorang atau sebuah sistem tidak berhasil melewati suatu proses otorisasi [pemeriksaan keabsahan mengakses], pada saat akan memasuki sistem lain, bisa juga artinya folder tersebut dalam protection [misalnya oleh windows], namun perlu diwaspadai access denied karena karena diproteksi atau sedang “terkunci” oleh system karena terinfeksi virus.
Lihat Juga : Diklat Hukum : Mengenal Hukum Telematika
Lihat Juga : Diklat Hukum : Mengenal Hukum Telematika
Hukum Gerak Aristoteles
Hukum
gerakan Aristoteles menyatakan bahwa gerakan adalah suatu akibat, dan
tiap-tiap gerakan selalu mempunyai sebab yang mendahuluinya. Teori ini
bagi Aristoteles selanjutnya membawa kepada keharusan untuk mengakui
adanya penggerak pertama, yang sekaligus merupakan penyebab utama.
lihat juga : CD Vendu Reglement dan Peran Bea Cukai
lihat juga : CD Vendu Reglement dan Peran Bea Cukai
PENOLOGI
Istilah
Penologi dapat ditelusuri dari kata dasar Penal dan Logos/Logi. Penal
(bahasa perancis) artinya pidana; atau Poena (bahasa latin) berarti
hukuman/denda) atau Poenal/Poenalis (menjatuhkan hukuman). Sedangkan
Logos/Logi berarti ilmu pengetahuan. Dilihat dari kata dasar yang
membentuk istilah Penologi, secara harfiah berarti suatu ilmu (logos)
yang mempelajari tentang penal (pidana). Karena Penologi ini
ilmu
yang mempelajari tentang pidana, perbuatan apa saja yang dapat
dipidanakan, siapa saja yang dapat dipidana, mengapa dapat dipidana,
kapan seseorang dapat dipidanakan, dan yang lebih penting bagaimana
seseorang dapat dipidanakan baik secara prosedural maupun substantif.
Lingkup Penologi tidak hanya meliputi suatu negara pada kurun waktu
tertentu.
Oleh karena itu Penologi disebut juga sebagai politik kriminil
(criminele politiek, control of crime) yang tidak hanya mempelajari
ketentuan yang ada dalam perundang-undangan saja dan suatu tempat/negara
tertentu, melainkan juga mempelajari masalah penal tanpa batas wilayah
dan tanpa batas waktu. Penologi tidak hanya mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan pidana, tetapi juga yang di luar pidana. Penologi
merupakan "anak kandung" dari Kriminologi yang mempelajari kejahatan
(kausa, akibat dan penanggulangnnya) secara ilmiah.
Minuman Beralkohol Tradisional
Minuman Beralkohol Tradisional adalah Minuman Beralkohol yang dibuat secara tradisional dan turun temurun yang dikemas secara sederhana dan pembuatannya dilakukan sewaktu-waktu, serta dipergunakan untuk kebutuhan adat istiadat atau upacara keagamaan.
Lihat juga : CD Hukum Perlindungan Konsumen
Lex Superior Derogat Legi Inferior
Artinya peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan yang rendah
[hierarki]. Mengenai jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan,
tidak terlepas mengenai Stuffen Bow Theory - Hans Kelsen. Hans Kelsen
dalam Teorinya mambahas mengenai jenjang norma hukum. Pendapatnya bahwa
norma hukum itu berjenjang dan berlapis dalam suatu hierarki tata
susunan, yaitu digunakan apabila terjadi pertentangan, dalam hal ini
yang diperhatikan adalah hierarkhi peraturan perundang-undangan.
Misalnya terjadi pertentangan antara Peraturan Pemerintah dengan
Undang-Undang, maka yang digunakan adalah Undang-undang karena
undang-undang lebih tinggi tingkatnya. Teori ini semakin diperjelas
dalam hukum positif di Indonesia, tertuang dalam UU-12-2011 tentang
pembentukan peraturan perundang-undangan. Hirarki peraturan
perundang-undangan di Indonesia berdasarkan undang-undang ini, menurut
jenis dan hierarki-nya adalah :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 beserta amandemen
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah Provinsi; dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah Provinsi; dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Perjanjian Accesoir
Perjanjian accesoir adalah perjanjian yang bersifat tambahan dan dikaitkan dengan perjanjian pokok. Perjanjian accesoir contohnya adalah perjanjian pembebanan jaminan, seperti perjanjian gadai, tanggungan, dan fidusia. Jadi, sifat perjanjian jaminan adalah perjanjian accesoir, yaitu mengikuti perjanjian pokok.
Subscribe to:
Posts (Atom)